Nama: - Arif Setiawan (20140782)
- Yasmono B .S (20140813)
Kelas: X – TSM
Mapel: KWu
Nama : Yoyok
Hery Wahyono
Riwayat
Berawal dari kegemaran akan sambal, seorang sarjana teknik kimia UGM rela
melepaskan jabatannya sebagai menejer di sebuah perusahaan terkenal di Yogya
untuk memulai membuka usaha warung tenda bersama teman-temannya. Pada tahun
2002 dengan konsep warung tenda Yoyok Heri Wahyono bersama teman-temannya
membukausaha makanan dengan mengandalkan cita rasa sambal yang pedas.
Dengan nama Waroeng Spesial Sambal (SS) pria 38 tahun ini berkeinginan
memanjakan konsumennya dengan pilihan sambal yang bervariasi, tidak
tanggung-tanggung 28 jenis sambal disiapkan sebagai pendamping lauk pauk dan
nasi dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata. Jadi walaupun lauknya sama
tetapi sambalnya bisa berbeda-beda.
Digawangi 6 orang tenaga kerja termasuk Yoyok, tempat pertama berkonsep
warung tenda didirikan di pinggir jalan, Jln. Kaliurang sebelah barat Grha
Sabha Pramana UGM. Menyajikan pilihan sayur seperti ca kangkung, trancam, ca
jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur asem. Sementara lauknya, tersedia ayam
goreng, bandeng goreng, nila goreng, tempe, tahu, iso babat, lele, udang, dan
daging sapi. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, apalagi bagi pelajar
dan mahasiswa yang merupakan pasar utama yang dibidik.
waroeng-spesial-sambal-ssBisnis warung tenda dengan menu khas aneka sambal
ini pun terus berkembang, dan semakin diterima masyarakat dan selanjutnya
dengan keyakinan penuh akhirnya dibukalah Waroeng SS-02 di daerah Condong
Catur. Melihat perkembangan yang baik, kemudian dengan modal patungan bersama
beberapa temannya Yoyok kembali membuka cabang Waroeng SS-03 di daerah Seturan.
Perlahan tapi pasti berawal dari warung tenda pinggir jalan kini Waroeng SS
telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Yogya, Solo, Semarang, Bandung,
Jakarta, Malang hingga Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat 11 outlet plus satu
warung tenda pertama yang masih bertahan hingga saat ini.
Banyaknya cabang yang berdiri terutama di area Yogya, Waroeng SS akhirnya
memiliki dapur terpadu di belakang kantor pusat di daerah Pogung Yogya. Dapur
terpadu tersebut berfungsi mengolah masakan yang akan didistribusikan ke
seluruh outlet di area Yogya. Semua outlet mendapat pasokan makanan setengah
matang. Ini dimaksudkan agar cita rasa tetap terjaga, jadi walaupun berbeda
outlet namun pengunjung tidak akan mendapatkan rasa yang berbeda.
Meskipun namanya waroeng namun layanan kepada pelanggan yang
diberikan tidak kalah dengan restoran-restoran besar lainnya. Termasuk salah
satu layanan yang diberikan yaitu layanan pesan antar dalam jangkauan 5 km dari
kantor pusat dengan minimal order Rp 20.000 saja.
Kini Yoyok yang identik dengan sebutan Mr. Huuh Haah bersama Waroeng SS nya
berhasil menjadi salah satu pioneer dalam bisnis kuliner ini. Kalau Mr. Huuh
Haah saja bisa, Anda pun pasti biasa. Semoga kisah sukses waroeng SS ini mampu
menginspirasai Anda. (kisahsukses.info)
Berawal dari kegemaran akan sambal, seorang sarjana
teknik kimia UGM rela melepaskan jabatannya sebagai menejer di sebuah
perusahaan terkenal di Yogya untuk memulai membuka usaha warung tenda bersama
teman-temannya. Pada tahun 2002 dengan konsep warung tenda Yoyok Heri
Wahyono bersama teman-temannya membukausaha makanan dengan mengandalkan
cita rasa sambal yang pedas.
Dengan nama Waroeng Spesial Sambal (SS) pria 38
tahun ini berkeinginan memanjakan konsumennya dengan pilihan sambal yang
bervariasi, tidak tanggung-tanggung 28 jenis sambal disiapkan sebagai
pendamping lauk pauk dan nasi dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata. Jadi
walaupun lauknya sama tetapi sambalnya bisa berbeda-beda.
Digawangi 6 orang tenaga kerja termasuk Yoyok,
tempat pertama berkonsep warung tenda didirikan di pinggir jalan, Jln.
Kaliurang sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM. Menyajikan pilihan sayur
seperti ca kangkung, trancam, ca jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur asem.
Sementara lauknya, tersedia ayam goreng, bandeng goreng, nila goreng, tempe,
tahu, iso babat, lele, udang, dan daging sapi. Harga yang ditawarkan pun sangat
terjangkau, apalagi bagi pelajar dan mahasiswa yang merupakan pasar utama yang
dibidik.
Bisnis warung tenda dengan menu khas aneka sambal ini
pun terus berkembang, dan semakin diterima masyarakat dan selanjutnya dengan
keyakinan penuh akhirnya dibukalah Waroeng SS-02 di daerah Condong Catur.
Melihat perkembangan yang baik, kemudian dengan modal patungan bersama beberapa
temannya Yoyok kembali membuka cabang Waroeng SS-03 di daerah Seturan.
Perlahan tapi pasti berawal dari warung tenda pinggir
jalan kini Waroeng SS telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Yogya, Solo,
Semarang, Bandung, Jakarta, Malang hingga Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat
11 outlet plus satu warung tenda pertama yang masih bertahan hingga saat ini.
Banyaknya cabang yang berdiri terutama di area Yogya,
Waroeng SS akhirnya memiliki dapur terpadu di belakang kantor pusat di daerah
Pogung Yogya. Dapur terpadu tersebut berfungsi mengolah masakan yang akan
didistribusikan ke seluruh outlet di area Yogya. Semua outlet mendapat pasokan
makanan setengah matang. Ini dimaksudkan agar cita rasa tetap terjaga, jadi
walaupun berbeda outlet namun pengunjung tidak akan mendapatkan rasa yang
berbeda.
Meskipun namanya waroeng namun layanan
kepada pelanggan yang diberikan tidak kalah dengan restoran-restoran besar
lainnya. Termasuk salah satu layanan yang diberikan yaitu layanan pesan antar
dalam jangkauan 5 km dari kantor pusat dengan minimal order Rp 20.000 saja.
Kini Yoyok yang identik dengan sebutan Mr. Huuh
Haah bersama Waroeng SS nya berhasil menjadi salah satu pioneer dalam
bisnis kuliner ini. Kalau Mr. Huuh Haah saja bisa, Anda pun pasti biasa. Semoga
kisah sukses waroeng SS ini mampu menginspirasai Anda.
Berawal dari kegemaran akan sambal, seorang sarjana
teknik kimia UGM rela melepaskan jabatannya sebagai menejer di sebuah
perusahaan terkenal di Yogya untuk memulai membuka usaha warung tenda bersama
teman-temannya. Pada tahun 2002 dengan konsep warung tenda Yoyok Heri
Wahyono bersama teman-temannya membukausaha makanan dengan mengandalkan
cita rasa sambal yang pedas.
Dengan nama Waroeng Spesial Sambal (SS) pria 38
tahun ini berkeinginan memanjakan konsumennya dengan pilihan sambal yang
bervariasi, tidak tanggung-tanggung 28 jenis sambal disiapkan sebagai
pendamping lauk pauk dan nasi dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata. Jadi
walaupun lauknya sama tetapi sambalnya bisa berbeda-beda.
Digawangi 6 orang tenaga kerja termasuk Yoyok,
tempat pertama berkonsep warung tenda didirikan di pinggir jalan, Jln.
Kaliurang sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM. Menyajikan pilihan sayur
seperti ca kangkung, trancam, ca jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur asem.
Sementara lauknya, tersedia ayam goreng, bandeng goreng, nila goreng, tempe,
tahu, iso babat, lele, udang, dan daging sapi. Harga yang ditawarkan pun sangat
terjangkau, apalagi bagi pelajar dan mahasiswa yang merupakan pasar utama yang
dibidik.
Bisnis warung tenda dengan menu khas aneka sambal ini
pun terus berkembang, dan semakin diterima masyarakat dan selanjutnya dengan
keyakinan penuh akhirnya dibukalah Waroeng SS-02 di daerah Condong Catur.
Melihat perkembangan yang baik, kemudian dengan modal patungan bersama beberapa
temannya Yoyok kembali membuka cabang Waroeng SS-03 di daerah Seturan.
Perlahan tapi pasti berawal dari warung tenda pinggir
jalan kini Waroeng SS telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Yogya, Solo,
Semarang, Bandung, Jakarta, Malang hingga Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat
11 outlet plus satu warung tenda pertama yang masih bertahan hingga saat ini.
Banyaknya cabang yang berdiri terutama di area Yogya,
Waroeng SS akhirnya memiliki dapur terpadu di belakang kantor pusat di daerah
Pogung Yogya. Dapur terpadu tersebut berfungsi mengolah masakan yang akan
didistribusikan ke seluruh outlet di area Yogya. Semua outlet mendapat pasokan
makanan setengah matang. Ini dimaksudkan agar cita rasa tetap terjaga, jadi
walaupun berbeda outlet namun pengunjung tidak akan mendapatkan rasa yang
berbeda.
Meskipun namanya waroeng namun layanan
kepada pelanggan yang diberikan tidak kalah dengan restoran-restoran besar
lainnya. Termasuk salah satu layanan yang diberikan yaitu layanan pesan antar
dalam jangkauan 5 km dari kantor pusat dengan minimal order Rp 20.000 saja.
Kini Yoyok yang identik dengan sebutan Mr. Huuh
Haah bersama Waroeng SS nya berhasil menjadi salah satu pioneer dalam
bisnis kuliner ini. Kalau Mr. Huuh Haah saja bisa, Anda pun pasti biasa. Semoga
kisah sukses waroeng SS ini mampu menginspirasai Anda.
IKATAN KIMIA
Pengertian Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling
berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan
pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam molekul
merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk
karena unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur
elektron stbil yaitu struktur elektron gas mulia ( Golongan VIII A ) Seperti
dalam tabel 3.1 berikut.
Unsur
|
No Atom
|
K
|
L
|
N
|
M
|
O
|
P
|
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
|
2
10
18
36
54
86
|
2
2
2
2
2
2
|
8
8
8
8
8
|
8
18
18
18
|
8
18
32
|
8
18
|
8
|
Walter
Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka
mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan
berubah sedemikian rupa sehingga susunan kedua elektron kedua atom tersebut
sama dengan susunan gas mulia. Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur
atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar
disebut kaidah oktet
Contoh:
Br + Br Br Br Atau Br - Br
Sementara itu,atom-atom yang mempunyai
nomor atom kecil dari hydrogen sampai dengan boron cenderung memiliki
konvegurasi elektron gas helium atau mengikuti kaidah Duplet.
Elektron yang
berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar
atau elektron valensi. Elektron valensi menunjukan kemampuan suatu atom untuk berikan
dengan atom lain. Contoh elektron valensi dari beberapa unsur dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Elektron Valensi Beberapa Unsur
Unsur
|
Susunan elektron
|
Elektron valensi
|
6C
8O
12Mg
13Al
15P
17Cl
|
2. 4
2.6
2.8.2
2.8.3
2.8.5
2.8.7
|
4
6
2
3
5
7
|
Unsur – unsur dari golongan alkali dan
alkali tanah , untuk menyapai kestabilan cenderung melepaskan elektron
terluarnya sehingga membentuk ion positif . unsnr – unsnr yang mempunyai
kecendrungan membentuk ion positif termasuk unsur elektro positif . unsnr –
unsur dari golongan halogen dan khalkhogen mempunyai kecendrungan
menangkap elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion
negative. Unsur - unsur yang demikian termasuk unsurelektronnegative
.
A. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika
yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara
dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik
menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Ikatan antar atom
a. Ikatan ion = heteropolar
Ikatan ionik adalah sebuah gaya
elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik. Ion-ion
yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari ka2tion dan juga anion. Kation
terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya
terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion
cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi,
dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda
keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar
beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin
kuat. Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan
yang kuat sebagai akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya. Pembentukan
ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation
terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang
disyaratkan dalam aturan Lewis
Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut
polar
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat
elektrolit
b. Ikatan kovalen = homopolar
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang
terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan.
Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam. Dalam ikatan
kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom.
Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama.
Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing
atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan oktet, dengan pemakaian elektron
bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom memenuhi jumlah oktetnya. Hal
ini mendapat pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan diri dengan
konfigurasi atom dari yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut elektron
bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri
molekul.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang
semuanya bergantung pada jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam ikatan
kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 1 pasangan
elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua
pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3
pasangan elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek
daripada ikatan tunggal. Selain itu terdapat juga bermacam-macam jenis ikatan
kovalen lain seperti ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain.
Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa
kovalen polar dan non polar. Pada senyawa kovalen polar, atom-atom pembentuknya
mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap elektron pasangan persekutuannya.
Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom-atom penyusunnya.
Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara itu pada
senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit
karena beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.
Gambar Ikatan Kovalen pada
metana
c. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar
Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan
kimia yang terjadi apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua
atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu atom yang lain hanya
berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen
koordinat:
- Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
- Atom yang lainnya memiliki orbital kosong
Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas
mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan ini berbeda oleh karena beda
keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat sehingga
menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.
d. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri
khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi miliki
satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam
ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat
bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat
dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat
menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan
yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata
2. Ikatan Antara Molekul
a. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik
menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar
pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang
paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini
masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan
antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas.
Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini
membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan
hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom
penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang
dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan
mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa tersebut.
Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap
molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan
ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda
keelektronegatifan terbesar.
b. Ikatan van der walls
Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk
menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk
pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan
ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai
diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul
dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada
di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak
elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang
muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.
B. Teori Orbital Molekul
Teori Ikatan Valensi mampu secara
kualitatif menjelaskan kestabilan ikatan kovalen sebagai akibat tumpang-tindih
orbital-orbital atom. Dengan konsep hibridisasi pun dapat .sayangnya dalam
beberapa kasus, teori ikatan valensi tidak dapat menjelaskan sifat-sifat
molekul yang tramati secara memuaskan. Contohnya adalah molekul oksigen, yang
struktur Lewisnya sebagai berikut.
Menurut gambaran struktur Lewis Oksigen di
atas, semua elektron pada O2 berpasangan dan molekulnya seharusnya bersifat
diamagnetik, namun kenyataanya, menurut hasil percobaan diketahui bahwa Oksigen
bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan. Temuan ini
membuktikan adanya kekurangan mendasar dalam teori ikatan valensi.
Sifat magnet dan sifat-sifat molekul yang
lain dapat dijelaskan lebih baik dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum
yang lain yang disebut sebagai teori orbital molekul (OM), yang menggambarkan
ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi
orbital-orbital atom dari atom-atom yang berikatan dan yang terkait dengan
molekul secara keseluruhan.
Menurut teori OM, tumpang tindih orbital 1s
dua atom hidrogen mengarah pada pembentukan dua orbital molekul, satu orbital
molekul ikatan dan satu orbital molekul antiikatan. Orbital molekul ikatan
memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan
dengan orbital atom pembentuknya. Orbital molekul antiikatan memiliki energi
yang lebih besar dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan dengan orbital atom
pembentuknya. Penempatan elektron dalam orbital molekul ikatan menghasilkan
ikatan kovalen yang stabil, sedangkan penempatan elektron dalam orbital molekul
antiikatan menghasilkan ikatan kovalen yang tidak stabil.
Dalam orbital molekul ikatan kerapatan elektron
lebh besar di antara inti atom yang berikatan. Sementara, dalam orbital molekul
antiikatan, kerapatan elektron mendekati nol diantara inti. Perbedaa ini dapat
dipahami bila kita mengingat sifat gelombang pada elektron. Gelombang dapat
berinteraksi sedemikian rupa dengan gelombang lain membentuk interferensi
konstruktif yang memperbesar amplitudo, dan juga interferensi destruktif yang
meniadakan amplitudo.
Pembentukan orbital molekul ikatan
berkaitan dengan interferensi konstruktif, sementara pembentukan orbital
molekul antiikatan berkaitan dengan interferensi destruktif. Jadi, interaksi
konstruktif dan interaksi destruktif antara dua orbital 1s dalam molekul H2
mengarah pada pembentukan ikatan sigma (σ1s) dan pembentukan antiikatan sigma
(σ*1s).
C. Hibridisasi
Dalam kimia, hibridisasi adalah sebuah
konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang
sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital
yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul
dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan
valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR, teori
ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali
dengan teori VSEPR.
1. Sejarah perkembangan
Teori
hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling[2] dalam menjelaskan
struktur molekul seperti metana (CH4). Secara historis, konsep ini dikembangkan
untuk sistem-sistem kimia yang sederhana, namun pendekatan ini selanjutnya
diaplikasikan lebih luas, dan sekarang ini dianggap sebagai sebuah heuristik
yang efektif untuk merasionalkan struktur senyawa organik.
Teori
hibridisasi tidaklah sepraktis teori orbital molekul dalam hal perhitungan
kuantitatif. Masalah-masalah pada hibridisasi terlihat jelas pada ikatan yang
melibatkan orbital d, seperti yang terdapat pada kimia koordinasi dan kimia
organologam. Walaupun skema hibridisasi pada logam transisi dapat digunakan, ia
umumnya tidak akurat.
Sangatlah
penting untuk dicatat bahwa orbital adalah sebuah model representasi dari
tingkah laku elektron-elektron dalam molekul. Dalam kasus hibridisasi yang
sederhana, pendekatan ini didasarkan pada orbital-orbital atom hidrogen.
Orbital-orbital yang terhibridisasikan diasumsikan sebagai gabungan dari
orbital-orbital atom yang bertumpang tindih satu sama lainnya dengan proporsi
yang bervariasi. Orbital-orbital hidrogen digunakan sebagai dasar skema
hibridisasi karena ia adalah salah satu dari sedikit orbital yang persamaan
Schrödingernya memiliki penyelesaian analitis yang diketahui. Orbital-orbital
ini kemudian diasumsikan terdistorsi sedikit untuk atom-atom yang lebih berat
seperti karbon, nitrogen, dan oksigen. Dengan asumsi-asumsi ini, teori
hibridisasi barulah dapat diaplikasikan. Perlu dicatat bahwa kita tidak
memerlukan hibridisasi untuk menjelaskan molekul, namun untuk molekul-molekul
yang terdiri dari karbon, nitrogen, dan oksigen, teori hibridisasi menjadikan penjelasan
strukturnya lebih mudah.
Teori
hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan untuk
menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O (kadang kala juga P dan
S). Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam
metana.
Hibridisasi
menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom. Untuk
sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka
karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat
dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1
2py1.
2. Teori hibridisasi vs. Teori orbital molekul
Teori
hibridisasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kimia organik dan secara
umum didiskusikan bersama dengan teori orbital molekul dalam buku pelajaran
kimia organik tingkat lanjut. Walaupun teori ini masih digunakan secara luas
dalam kimia organik, teori hibridisasi secara luas telah ditinggalkan pada
kebanyakan cabang kimia lainnya. Masalah dengan teori hibridisasi ini adalah
kegagalan teori ini dalam memprediksikan spektra fotoelektron dari kebanyakan
molekul, meliputi senyawa yang paling dasar seperti air dan metana. Dari sudut
pandang pedagogi, pendekatan hibridisasi ini cenderung terlalu menekankan lokalisasi
elektron-elektron ikatan dan tidak secara efektif mencakup simetri molekul
seperti yang ada pada teori orbital molekul.
Sumber: http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html
Materi
Kimia dan Serta Sifat Perubahannya
Materi dalam pengertian ilmu kimia merupakan
segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki volume, atau dalam kata lain,
materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang.
Materi memiliki tiga wujud di alam, yaitu cair, padat dan gas.
Setiap materi memiliki
karakteristik yang dapat digunakan dalam mendeskripsikan materi tersebut,
karakteristik ini lebih dikenal sebagai sifat materi.
Sifat fisik suatu
materi merupakan karakter yang dapat diketahui secara langsung tanpa melalui
pengubahan suatu zat menjadi zat baru.
Sifat fisik ini dibagi menjadi
dua yaitu sifat kualitatif dan sifat kuantitatif.
Sifat kualitatif ialah
sifat yang dapat di deskripsikan dengan kata-kata.
Sifat kuantitatif ialah
sifat yang hanya dapat di deskripsikan dengan angka dan pengukuran.
Sedangkan sifat kimia
ialah karakter yang hanya bisa diketahui setelah mengkonversinya menjadi bentuk
zat baru (mereaksikannya).
Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Dalam ilmu kimia, pengetahuan
mengenai klasifikasi materi dan perubahan materi sangat diperlukan
untuk menentukan bagaimana skema peruban dan reaksi yang terjadi pada suatu
materi/zat.
Materi akan terus berubah sesuai
dengan energi yang diperoleh atau dilepaskannya.
Perubahan seperti pada skema
diatas hanya akan mengubah kenampakan dari materi. Materi tersebut masih
mempertahankan identitasnya, komposisinya tetap. Perubahan semacam ini disebut
sebagai perubahan fisik. Contohnya: es meleleh, besi meleleh, air
menguap, dll)
Sedangkan jenis perubahan lainnya
ialah perubahan yang melibatkan pergantian komposisi materi. Perubahan semacam
ini disebut perubahan kimia. Contohnya : Kayu terbakar, besi berkarat,
susu menjadi keju.
Kecenderungan
yang terjadi ialah; pada perubahan fisik menghasilkan perubahan sifat fisik
saja, tetapi perubahan kimia menyebabkan perubahan kimia dan fisik.
Klasifikasi Materi
Setiap materi dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu campuran zat dan zat murni.
Zat campuran merupakan kombinasi fisik dari dua materi atau
lebih. Contohnya tanah merupakan campuran dari pasir, lumpur dan humus
dedaunan.
Zat campuran yang tercampur
secara merata dan sukar dipisahkan disebut sebagai campuran homogen,
sedangkan yang dapat dengan mudah dipisahkan, disebut heterogen.
Zat murni merupakan zat yang
memilki komposisi tunggal, tidak bercampur dengan zat lain. Contohnya sebatang
besi merupakan satu materi murni.
Zat murni yang berasal dari satu
unsur kimia disebut elemen/unsur kimia, sedangkan zat murni yang
merupakan gabungan hasil reaksi dua unsur disebut senyawa kimia.
Contoh unsur kimia : Tembaga(Cu),
emas(Au), Hidrogen(H2), gas Helium(He), gas Nitrogen(N2).
Contoh senyawa kimia : Air(H2O),
Metana(CH4), Propana(C3H8) dll.
Kisah Ramayana
Dikisahkan di sebuah negeri
bernama Mantili ada seorang puteri nan cantik jelita bernama Dewi Shinta. Dia
seorang puteri raja negeri Mantili yaitu Prabu Janaka. Suatu hari sang Prabu
mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang Pangeran bagi puteri tercintanya
yaitu Shinta, dan akhirnya sayembara itu dimenangkan oleh Putera Mahkota
Kerajaan Ayodya, yang bernama Raden Rama Wijaya. Namun dalam kisah ini ada juga
seorang raja Alengkadiraja yaitu Prabu Rahwana, yang juga sedang kasmaran,
namun bukan kepada Dewi Shinta tetapi dia ingin memperistri Dewi Widowati. Dari
penglihatan Rahwana, Shinta dianggap sebagai titisan Dewi Widowati yang selama
ini diimpikannya. Dalam sebuah perjalanan Rama dan Shinta dan disertai
Lesmana adiknya, sedang melewati hutan belantara yang dinamakan hutan Dandaka,
si raksasa Prabu Rahwana mengintai mereka bertiga, khususnya Shinta. Rahwana
ingin menculik Shinta untuk dibawa ke istananya dan dijadikan istri, dengan
siasatnya Rahwana mengubah seorang hambanya bernama Marica menjadi seekor
kijang kencana. Dengan tujuan memancing Rama pergi memburu kijang ‘jadi-jadian’
itu, karena Dewi Shinta menginginkannya. Dan memang benar setelah melihat
keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Karena
permintaan sang istri tercinta maka Rama berusaha mengejar kijang seorang diri
sedang Shinta dan Lesmana menunggui.
Dalam waktu sudah cukup lama
ditinggal berburu, Shinta mulai mencemaskan Rama, maka meminta Lesmana untuk
mencarinya. Sebelum meninggalkan Shinta seorang diri Lesmana tidak lupa membuat
perlindungan guna menjaga keselamatan Shinta yaitu dengan membuat lingkaran
magis. Dengan lingkaran ini Shinta tidak boleh mengeluarkan sedikitpun anggota
badannya agar tetap terjamin keselamatannya, jadi Shinta hanya boleh bergerak-gerak
sebatas lingkaran tersebut. Setelah kepergian Lesmana, Rahwana mulai beraksi
untuk menculik, namun usahanya gagal karena ada lingkaran magis tersebut.
Rahwana mulai cari siasat lagi, caranya ia menyamar yaitu dengan mengubah diri
menjadi seorang brahmana tua dan bertujuan mengambil hati Shinta untuk memberi
sedekah. Ternyata siasatnya berhasil membuat Shinta mengulurkan tangannya untuk
memberi sedekah, secara tidak sadar Shinta telah melanggar ketentuan lingkaran
magis yaitu tidak diijinkan mengeluarkan anggota tubuh sedikitpun! Saat itu
juga Rahwana tanpa ingin kehilangan kesempatan ia menangkap tangan dan menarik
Shinta keluar dari lingkaran. Selanjutnya oleh Rahwana, Shinta dibawa pulang ke
istananya di Alengka. Saat dalam perjalanan pulang itu terjadi pertempuran
dengan seekor burung Garuda yang bernama Jatayu yang hendak menolong Dewi
Shinta. Jatayu dapat mengenali Shinta sebagai puteri dari Janaka yang merupakan
teman baiknya, namun dalam pertempuan itu Jatayu dapat dikalahkan Rahwana.
Disaat yang sama Rama terus
memburu kijang kencana dan akhirnya Rama berhasil memanahnya, namun kijang itu
berubah kembali menjadi raksasa. Dalam wujud sebenarnya Marica mengadakan
perlawanan pada Rama sehingga terjadilah pertempuran antar keduanya, dan pada akhirnya
Rama berhasil memanah si raksasa. Pada saat yang bersamaan Lesmana berhasil
menemukan Rama dan mereka berdua kembali ke tempat semula dimana Shinta
ditinggal sendirian, namun sesampainya Shinta tidak ditemukan. Selanjutnya
mereka berdua berusaha mencarinya dan bertemu Jatayu yang luka parah, Rama
mencurigai Jatayu yang menculik dan dengan penuh emosi ia hendak membunuhnya
tapi berhasil dicegah oleh Lesmana. Dari keterangan Jatayu mereka mengetahui
bahwa yang menculik Shinta adalah Rahwana! Setelah menceritakan semuanya
akhirnya si burung garuda ini meninggal.
Mereka berdua memutuskan
untuk melakukan perjalanan ke istana Rahwana dan ditengah jalan mereka bertemu
dengan seekor kera putih bernama Hanuman yang sedang mencari para satria guna
mengalahkan Subali. Subali adalah kakak dari Sugriwa paman dari Hanuman, Sang
kakak merebut kekasih adiknya yaitu Dewi Tara. Singkat cerita Rama bersedia
membantu mengalahkan Subali, dan akhirnya usaha itu berhasil dengan kembalinya
Dewi Tara menjadi istri Sugriwa. Pada kesempatan itu pula Rama menceritakan
perjalanannya akan dilanjutkan bersama Lesmana untuk mencari Dewi Shinta sang
istri yang diculik Rahwana di istana Alengka. Karena merasa berutang budi pada
Rama maka Sugriwa menawarkan bantuannya dalam menemukan kembali Shinta, yaitu
dimulai dengan mengutus Hanuman persi ke istana Alengka mencari tahu Rahwana
menyembunyikan Shinta dan mengetahui kekuatan pasukan Rahwana.
Taman Argasoka adalah taman
kerajaan Alengka tempat dimana Shinta menghabiskan hari-hari penantiannya
dijemput kembali oleh sang suami. Dalam Argasoka Shinta ditemani oleh Trijata
kemenakan Rahwana, selain itu juga berusaha membujuk Shinta untuk bersedia
menjadi istri Rahwana. Karena sudah beberapa kali Rahwana meminta dan ‘memaksa’
Shinta menjadi istrinya tetapi ditolak, sampai-sampai Rahwana habis
kesabarannya yaitu ingin membunuh Shinta namun dapat dicegah oleh Trijata. Di
dalam kesedihan Shinta di taman Argasoka ia mendengar sebuah lantunan lagu oleh
seekor kera putih yaitu Hanuman yang sedang mengintainya. Setelah kehadirannya
diketahui Shinta, segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud
kehadirannya sebagai utusan Rama. Setelah selesai menyampaikan maskudnya
Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Caranya dengan
membuat keonaran yaitu merusak keindahan taman, dan akhirnya Hanuman tertangkap
oleh Indrajid putera Rahwana dan kemudian dibawa ke Rahwana. Karena marahnya
Hanuman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarna adiknya, karena dianggap
menentang, maka Kumbakarna diusir dari kerjaan Alengka. Tapi akhirnya Hanuman
tetap dijatuhi hukuman yaitu dengan dibakar hidup-hidup, tetapi bukannya mati
tetapi Hanuman membakar kerajaan Alengka dan berhasil meloloskan diri.
Sekembalinya dari Alengka, Hanuman menceritakan semua kejadian dan kondisi
Alengka kepada Rama. Setelah adanya laporan itu, maka Rama memutuskan untuk
berangkat menyerang kerajaan Alengka dan diikuti pula pasukan kera pimpinan
Hanuman.
Setibanya di istana Rahwana
terjadi peperangan, dimana awalnya pihak Alengka dipimpin oleh Indrajid. Dalam
pertempuran ini Indrajid dapat dikalahkan dengan gugurnya Indrajit. Alengka
terdesak oleh bala tentara Rama, maka Kumbakarna raksasa yang bijaksana diminta
oleh Rahwana menjadi senopati perang. Kumbakarna menyanggupi tetapi bukannya
untuk membela kakaknya yang angkara murka, namun demi untuk membela bangsa dan
negara Alengkadiraja.Dalam pertempuran
ini pula Kumbakarna dapat dikalahkan dan gugur sebagai pahlawan bangsanya.
Dengan gugurnya sang adik, akhirnya Rahwana menghadapi sendiri Rama. Pad akhir
pertempuran ini Rahwana juga dapat dikalahkan seluruh pasukan pimpinan Rama.
Rahmana mati kena panah pusaka Rama dan dihimpit gunung Sumawana yang dibawa
Hanuman.
Setelah semua pertempuran
yang dasyat itu dengan kekalahan dipihak Alengka maka Rama dengan bebas dapat
memasuki istana dan mencari sang istri tercinta. Dengan diantar oleh Hanuman
menuju ke taman Argasoka menemui Shinta, akan tetapi Rama menolak karena
menganggap Shinta telah ternoda selama Shinta berada di kerajaan Alengka. Maka
Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan bakar diri. Karena
kebenaran kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api.
Dengan demikian terbuktilah bahwa Shinta masih suci dan akhirnya Rama menerima
kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia. Dan akhir dari kisah ini
mereka kembali ke istananya masing-masing.
Akhir yang tragis
Entah
bagaimana perasaan Sinta ketika ia masuk dalam api unggun besar yang siap
menghancurkan dirinya. Ia lolos dari maut karena api tak mau memakan dirinya.
Namun, bagi para penjunjung cinta, tentunya hal ini sudah mencederai cinta suci
yang ada di antara mereka. Cinta Rama tidaklah setulus cinta Sinta.
Jika
kemudian ketidaktulusan itu berujung pada dibuangnya Sinta ke hutan, sendirian,
dalam keadaan hamil, tentulah hal ini juga menunjukkan bahwa cinta Rama kepada
Sinta tidaklah sekuat yang dibayangkan orang, seperti tergambar dalam
cerita-cerita selama ini. Rama memang mencintai Sinta, namun ternyata cintanya
tak cukup besar untuk percaya pada istrinya. Harusnya, jika pun Sinta memang
ternoda, sebagai seorang yang sangat mencintai istrinya, Rama tetap menerima
Sinta apa adanya, bukan?
Dan
endingnya? , Setelah Sinta dibuang saat hamil di hutan, ia pun kemudian
melahirkan dua anak kembar yang kemudian menantang bapaknya karena telah
menelantarkan ibu mereka. Ketika sang bapak malah hendak membunuh anaknya,
Sinta pun memilih untuk ditelan bumi karena tak kuasa melihat pertumpahan darah
antara Rama dan anaknya. Selesai dan penuh deraian air mata.
Di tinjau dari segi kepercayaan,
cerita Ramayana merupakan suatu pendidikan rohani yang mengandung falsafah yang
sangat dalam artinya. Walau cerita ini fiktif, Ramayana merupakan cerita mitos
kuna yang bersumber pada pendidikan. Cerita Ramayanan sesuai dengan cerita
kehidupan manusia dalam mencari kebenaran dan hidup yang sempurna.
Cerita Ramayana menyinggung pula
kebaikan dan kesetiaan Dewi Sri kepada suaminya yaitu Sri Rama, karena Sri Rama
adalah titisan Dewa Wisnu, sedangkan Dewi Sri adalah istri Dewa Wisnu yang
digambarkan sebagai bumi manusia. Dari segi sosial masyarakat membuktikan bahwa
Rama dan Dewi Sri adalah merupakan tokoh-tokoh sosiawan dan dermawan yang
mencintai sesamanya.
Kitab Ramayana merupakan hasil
sastra India yang indah dan berani. Menurut perkiraan, di India ada lebih dari
100 juta orang yang pernah membaca kitab Ramayana, artinya bahwa penggemar
cerita Ramayana melebihi pembaca Weda Menurut para budayawan, kitab Ramayana
digubah oleh seorang Empu agung, yaitu Empu Walmiki. Kitab ini terbagi-bagi
menjadi 7 bagian atau 7 kandha. Bagian-bagian tersebut yaitu Bala Kandha,
Ayodya Kandha, Aranyaka kandha, Kiskindha kandha, Sundara Kandha, Yudha Kandha,
Utara Kandha.Pada kandha yang pertama
yaitu Bala Kandha, dikisahkan tentang Rama dan saudara-saudaranya ketika masih
kecil.
Diceritakan, di negeri Kosala
dengan ibukotanya Ayodya dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Dasarata. Ia
mempunyai 3 istri yaitu Dewi Kausalya (Sukasalya) yang berputra Rama sebagai,
Kekayi yang melahirkan Barata, dan Dewi Sumitra yang berputra Lasmana dan
Satrugna (Satrugena). Dalam sayembara (swayamwara) di Wideha (Manthili) Rama
berhasil memboyong Sinta putra Janaka. Sinta kemudian menikah dengan Rama.
Bagian ke dua disebut Ayodya Kandha mengisahkan Raja Dasarata sudah tua. Maka
Sang Prabu menghendaki turun tahta dan Rama diserahi untuk menggantikannya
sebagai raja di negeri Ayodya. Tanpa berpikir panjang tentu saja Rama sebagai
anak sulung menyanggupkan diri. Raja Dasarata memerintahkan agar negeri dihias
dengan sebaik-baiknya untuk peresmian penobatan raja bagi Sri Rama yang baru
saja menikah.
Tetapi alangkah kagetnya sang
Raja Dasarata bahwa di malam hari menjelang penobatan Rama, dewi Kekayi mengingatkan
pada Dasarata akan janji yang telah diucapkan tentang anaknya si Barata agar
bisa naik tahta. Dan selanjutnya agar Barata tenang memerintah Ayodya, Dewi
Kekayi memerintahkan kepada Rama dan Sinta agar meninggalkan Ayodya dan hidup
di hutan Kanyaka atau Dhandaka selama 14 tahun.
Tentu saja sang Prabu Dasarata
sedih sekali dan tidak kuasa menolak janji yang telah diucapkan kepada Kekayi.
Hampir-hampir sang Dasarata lari akan bunuh diri. Namun Sri Rama tahu akan
gelagat itu, dengan rela hati bersama Sinta untuk melepaskan haknya dan pergi
ke hutan selama 14 tahun. Tidak mau ketinggalan Raden Lasmana ikut dalam
pengungsian ke hutan.
Sejak itulah Sang Dasarata
meninggal. Barata diangkat sebagai raja. Sesaat menduduki singgasana ia
kemudian jatuh. Selanjutnya Barata tidak mau naik tahta malahan lari mencari
Rama di hutan untuk menyerahkan kembali pemerintahan kepada kakaknya, tetapi
Sri Rama harus menggenapkan14 tahun di hutan. Untuk itu terompah Sri Rama
dibawa kembali ke Ayodya sebagai ganti Sri Rama, maka raja terompah memerintah
Ayodya.
Aranya kandha adalah bagian yang
ketiga mengisahkan tentang Batara Wisnu yang menitis ke Rama. Rama memang
titisan Batara Wisnu yang ke sembilan kalinya. Penitisan ini menjadikan
karakter Rama benar-benar bertindak ingin meluruskan perilaku umat yang jahat
dengan cara kesabaran dan kebenaran. Rama dalam pengasingan di hutan sudah
berkali-kali membantu para rohaniawan yang diganggu oleh raksasa.
Bagian ke empat disebut Kiskindha
kandha yang menceritakan perjalanan Rama hingga sampai ke negara Kiskindha.
Sebelumnya Sri Rama telah bertemu dengan burung Garuda Jatayu yang sudah
sekarat dan maut hampir menjemputnya. Peristiwa tersebut terjadi karena burung
Jatayu bertempur guna merebut Sinta dari tangan Rahwana Setelah burung Jatayu
menyampaikan semua yang dialaminya akhirnya mati kemudian Rama dan Lasmana
melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan Rama bertemu dengan Sugriwa sang raja
kera yang terjepit pada dua cabang asam yang berhimpitan dan tak akan bisa
lepas tanpa pertolongan orang lain. Himpitan cabang itu dipanah (jemparing)
oleh Sri Rama dan lapaslah Sugriwa dari jepitan cabang pohon. Kemudian
berkatalah kepada Sri Rama, bahwa dirinya adalah Sugriwa si raja kera dari
Kiskindha. Sugriwa akhirnya minta tolong kepada Sri Rama agar sudi membantu
melawan kakaknya yang bernama Subali.
Bersekutulah Sugriwa dengan Rama
dan saling berjanji akan tolong-menolong di dalam segala kerepotannya. Akhirnya
matilah Subali dalam peperangan melawan Sugriwa yang dibantu Sri Rama. Setelah
meraih kemenangan bertahtalah Sugriwa di kerajaan Kiskindha. Selanjutnya
Sugriwa memerintahkan prajurit kera berangkat ke Alengka. Setelah sampai di
pantai, maka para kera bingung karena tidak mampu menyeberangi laut.
Sundara Kandha adalah bagian yang
ke lima mengisahkan perjalanan sang Hanuman yang menjadi utusan Sri Rama.
Hanuman, kera putih (wanara seta) kepercayaan Rama, si anak dewa Angin menuju
ke negara Alengka dengan cara mendaki gunung Mahendra, kemudian meloncati
menyeberang samodra dan tibalah di Alengka. Seluruh kota dijelajahinya hingga
masuk di istana dan bertemu dengan Sinta. Setelah saling mengabarkan kususnya
Sri Rama yang suatu saat akan menjemputnya ke Alengka.
Saat itu Hanuman diketahui oleh
Indrajid, Hanuman ditangkap lalu diikat dan kemudian dibakar. Dengan ekornya
yang menyala itu mengakibatkan seluruh kota itu terbakar, kemudian kembalilah
Hanuman ke Ayodya melaporkan peristiwa itu ke hadapan Sri Rama.
Bagian ke enam yaitu Yudha Kandha
menceritakan tentang Wibisana yang diusir Rahwana dan akhirnya Wibisana
bergabung dengan sang Rama. Sebelumnya Wibisana memberikan petunjuk agar
kakaknya yaitu Sang Rahwana mau mengembalikan Sinta kehadapan Rama, namun
petunjuk tersebut membuat Rahwana marah.
Wibisana disuruh pergi dari
Alengka. Ia pergi bergabung dengan Sri Rama. Hal ini mengakibatkan Indrajid
mati, Kumbakarna beserta prajurit dan para senapati gugur dalam perang berebut
Sinta. Rahwana yang sakti itu mengamuk, peperanganpun berlanjut dan banyak pula
prajurit kera yang mati. Hampir saja Rama kewalahan karena kesaktian Rahwana,
akhirnya Rahwanapun mati.
Selesailah peperangan antara Sri
Rama melawan Rahwana. Wibisana diangkat oleh Rama menjadi raja Alengka. Di hati
Rama ternyata ada keraguan tentang kesucian Sinta. Untuk membuktikan, maka ia
menyuruh membuat api unggun. Masuklah Sinta ke dalam api itu. Ternyata tidak
mati, justru dewa Agnilah menyerahkan Sinta untuk Rama sebab Sinta memang masih
suci. Kini Sinta bersama Rama pulang ke Ayodya, diiringi oleh tentara kera.
Mereka disambut oleh Barata, yang segera menyerahkan tahta kerajaan kepada Sri
Rama.
Bagian ke tujuh disebut Utara
Kandha. Dua pertiga dari buku Utara kandha ini berisi tentang cerita yang tidak
ada kaitannya dengan riwayat Sri Rama. Dalam kitab ini disebut-sebut tentang
nama raja Dharmawangsa Teguh.
Kitab Ramayana ini berisi
bermacam-macam cerita, misalnya terjadinya raksasa-raksasa nenek moyang sang
Rahwana atau Dasamuka. Terjadinya Dasamuka dan sikapnya yang kurang sopan
terhadap para dewa dan para pendeta.
Di kisahkan pula mengenai Sri
Harjuna Sasrabahu yang mengamuk kepada Dasamuka, disiksa ditarik dengan kereta
kencana, diikatkan badannya dengan roda kereta sampai kesakitan. Siksaan
terhadap Dasamuka ini terpaksa dilakukan oleh Sri Harjuna sebab patihnya yang
bernama patih Suwanda (Sumantri) mati dibunuh olehnya, namun Dasamuka ditolong
oleh Pandya Batari Durga.
Isi pokok dari bagian ke 7 ini
sebenarnya berupa lanjutan dari riwayat Rama Sinta, tetapi ada perbedaan dengan
bagian akhir kitab yang ke 6. Menurut para ahli sastra bagian ke 7 ini memang
berupa kandha gubahan baru.
Diceritakan setelah Sinta
diboyong ke Utara (Ayodya), maka Sang Batara Rama mendengar desas-desus rakyat
bahwa kehadirannya sangat disangsikan akan kesuciaannya. Demi memperlihatkan
kesempurnaannya, maka Sinta yang pada saat itu dalam keadaan hamil diusir dari
Ayodya oleh Rama.
Pergilah Sinta dengan tiada
tujuan tertentu dengan mengenakan pakaian orang sudra papa dan sampailah di
pertapaan Empu Walmiki. Usia kehamilan Sinta semakin besar, maka setelah tiba
waktunya lahirlah dua anak yang ternyata lahir kembar, diberi nama Kusa dan
Lawa.
Keduanya diasuh dan dibesarkan
oleh Empu Walmiki dan dididik membaca kakawin. Sang Walmiki juga menulis cerita
riwayat Rama dalam kakawin. Suatu saat ketika sang Rama mengadakan aswameda
yaitu korban pembebasan kuda, Kusa dan Lawa diajak hadir oleh sang Walmiki.
Kedua anak muda inilah yang membawa kakawin gubahan sang Empu.
Setelah pembacaan Kakawin dengan
riwayat Sang Rama, barulah tahu bahwa Kusa dan Lawa adalah anaknya sendiri.
Maka segera Walmiki diminta untuk mengantar Sinta kembali ke istana. Setiba di
istana Sinta bersumpah “janganlah kiranya raganya tidak diterima oleh bumi
seandainya tidak suci.” Seketika itu juga bumi terbelah menjadi dua dan
muncullah Dewi Pretiwi yang duduk di atas singgasana emas yang didukung oleh
ular-ular naga. Sinta dipeluknya dan dibawanya lenyap masuk ke dalam belahan
bumi.
Tentu saja Sri Rama sangat
menyesal atas semua itu. Perasaan Rama sangat haru melihat sang Dewi Pretiwi
yang berkenan untuk muncul menjemput Sinta. Peristiwa tersebut telah membuat
Rama mengerti akan kesetiaan Sinta kepadanya. Itulah penyesalan Rama, yang
kemudian dinyatakan pada semedinya di pantai samudra dan lepaslah penitisan
Wisnu kembali ke Sorgaloka untuk bertemu dengan sang istri yaitu Dewi Pretiwi.
Kisah Dongeng Mahabarata - Syantanu, Raja Hastnapura ( Delhi ), pergi berburu dan menemui
seoarang perempuan yang cantik sekali ditepi sungai. Lalu perempuan itu
dikawininnya. Dia berjaji tidak akan menegur segala perbuatan istrinya.
Istrinya pun melahirkan tetapi anak yang dilahirkannya satu persatu
dihanyutkannya ke sungai. Ketika hendak menghanyutkan anak kedelapannya ke
sungai, syantanu membesakan anaknya itu dan melarang istrinya membuang anaknya.
Tetapi ternyata istrinya mempunyai alasan kenapa anak-anaknya dihanyutkan ke
sungai, ternyata anak-anak mereka terkena kutukan dan yang diselamatkan
oleh syantanu juga telah terkena kutukan oleh seorang resi.anak yang
terkena kutukan itu tidak boleh tinggal dengan syantanu. Dan anak yang
dilahirkan itu bernama Bhisma yang gagah berani.
Selang beberapa lama, syantanu pergi berburu pula. Kali ini dia ditemani oleh Satyawati, anak angkat dari raja kail. Sedangkan Bhisma dijadikan masygul olehraja kail. Bhisma juga mengetahui kenapa ia dijadikan kemasygulan ayahnya itu dan pergi membawa Satyawati ungtuk ayahnya dan bersumpah tidak akan kawin.
Hatta Syantanu pun berangkat dan
disusul oleh anaknya tidak lama kemudian. Anaknya meninggalkan dua istrinya
yaitu Ambika dan Ambalika. Ambika dan Ambalika disuruh melakukan hubungan badan
dengan seorang pertapa sakti untuk mendapatkan anak. Pertapa itu iyalah Wysa
yang janggutnya panjang sampai ketanah dan busuk pula. Bila dia memeluk ambika
, Ambika menetuk matanya sehingga anak yang di lahirkannya, Dhretaratra buta.
Sedangkan dia memeluk Ambalika, Ambalika pu pucat, sehingga anak yang
dilahirkan, Pandu mejadi pucat.
Pandu mempunyai dua orang istri, kunti dan madri. Akerna pernah dikutuk oleh pertapa, pandu tidak boleh menjamah istrinya. Pernah suatu ketika kunti memuja dewa dan ia akan dianugrahi 5 orang anak. Untuk mengujinya maka Kunti pun memuja dewa surya (matahari ) dan m endapatkan anak, tapi pada waktu itu anaknya dibuang karena belum sama kawin.
Pada suatu hari, setelah kelhiran anak-anaknya pandu bertamasya kehutan rimba. Melihat alam yang begitu indah, timbul rasa birahinya. Pandu mencoba memeluk mandri dan akhirnya jatuh mati. Madri membela kematian suaminya.
Sesudah kemangkatan Pandu, Dhretarastra lalu naik kerajaan. Dhrestarastra mencari seorang guru yang mahir untuk mendidik ananknya (para dewa ) bersana-sama dengan putra adinya para Pandawa. Guru yang dicari untuk mengajar adalah Drona, Bhradwaja. Konon kabarnya Drona dulu Drona pernah dalam kemiskinan dan meminta tolong kepada teman akrabnya tetapi tidak dilayani dan akhirnya Drona mengajar beberapa murid untuk membalas dendam.
Pada suatu hari, Drona mengumpulkan para putra raja dan minta supaya mereka mengerjakan satu perkara dan tidak seoarngpun menjawab. Hanya pandawa yang ketiga, arjuna, menyatakan kesediaan menolong gurunya.karena itu pula Arjuna menjadi jurid kesayangan Drona.
Arjuna menjadi pemanah yang pandai sekali. Tapi pada suatu hari ia bertemu dengan seorang pemuda yang lebih pandai memanah darinya. Pemuda yang dimaksud adalah Eklawya, Ajuna pun memberitaukan hal ini kepada Drona, lalu Drona bertanya kepada Eklawya siapa gurunya. Kemudian Eklawya menunjukkan patung Drona yang ada disitutaulah Drona yang sudah terjadi dan meminta upah kepadanya. Upahnya ialah ibujari Eklawya. Sesudah memberikan ibu jarinya, Eklawya kehilangan kekuatannya. Arjuna pun menjadi pemanahan yang tak ada tolak badingnya pada zaman itu.
Pada suatu hari sayembara diadakan oleh raja dhretasatra. Para Pandawa, Yudhistira, Bhima, Arjuna, Nakula dan Sadewa, sudah berkumpul di medan sayembara. Demikian juga para kurawa dibawah pimpinan Duryodhana. Pertarungan Bhima dan Duryodha sedemikian hebatnya, sehingga Drona merasa perlu menghentikan permainannya, takut kalau jadi perkelahian.
Sekarang Drona meminta ganjaran dari para muridnya. “tangkaplah Drupada, Raja Pancala”, dating menghadap saya.
Mula-mula para Kurawa dengan bantuan Karna, pergi mengkap Drupada, tetapi sia-sia saja. Kemudian para Padawa pun pergi. Dengan mudah saja Arjuna menangkap Drupada dan mebawanya menghadap Drona. Drona melepaskan Drupada , tujuannya hanya ingin membuat malu saja, lalu Drupada berniat membalas dendam.
Dhretarastra berfikir untuk mengkat Yudhistira menjadi raja, karna memang kerajaan milik ayah Yudhistira. Dalam pada itu, nama Pandawa sudah dikenal dimana-mana karna keperwiraan mereka. Doryodhana anak Dhretarastra sangat dengki kepada para Pandawa. Doryodhana membuat istana yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar di Warnawata. Ia memuji keindahan istananya dan membujuk para pandawa untuk menempatinya. Seorang mentri yang setia, Widura, member tau para Pandawa tentang tipu muslihat Doryodhana dan meminta mereka berhati-hati. Karena itu, suatu waktu kemudian, ketika istana terbakar para Pandawa bias menyelamatkan diri. Sesudah itu merekapun hidup sebagai Bharmana.
Raja Pancala, Drupada, mengadakan sayembara untuk memilih menantu. Barang siapa yang dapat melentuk panah pusakanya, akan dikawinkan dengan Drupadi, anaknya yang rupawan. Tidak seorangpun yang bias melakukannya, ketika Karna hendak melenturkan panah, Drupadi berteriak “ saya tak mau kawin dengan anak tukang kandang”.
Terpaksalah Karna mengundurkan diri. Keluarlah Arjuna mencoba kepandaiannya. Lima kali Arjuna memanah. Setiap kali anak panahnya mengena cincin yang tergantung tinggi. Para Brahman bersorak gembira. Tetapi para raja marah, tak patut Brahmana diambil menjadi mantu. Krisna member tahu kepada raja bahwa Ajuna sebenarnya bukan brahmana, melainkan anak Pandu. Pedamaian pun di capai. Para Pandawa membawa Drupadi pulang ketempat mereka. Mereka member tau Kunti, ibu mereka bahwa meraka mendapat hadiah besar hari itu, Kunti menjawab “Nikmatilah hadiah itu bersama-sama”.
Baru kemudian Kunti mengetahui, bahwa hadiah itu dalah seorang perempuan. Apa boleh buat, perkataan tidak dapat diubah. Drupadi lalu menjadi istri bersama para Pandawa.
Di hutan belanta, para Pandawa membangun istana yang indah. Hutan belanta menjadi negeri yang kaya raya. Dan Yudhistira pun mengadakan korban pertabalan ( Rajasuya). Semua raja yang besar-besar diundang ke Ibukota oleh para Pandawa. Pada hari pertabalan, Krina dipilih menduduki tempat pertama. Seorang tamu sisupala tidak setuju. Yudhistira dan Bhisma sangat marah. Bhisma bangun menceritakan sejarah sisupala, bahwa jika ia berani mengganggu Krisna samapai seratus kali, ia akan mati sendiri. Sisupala makin marah, mau menetak Krisna, Karena ini adalah gangguan yang ke-101 kali, sisupala lau mati seperti yang diramalkan.
Duryodhana juga ikut hadir dalam pertabalan Yudhistira. Ia tinggal di istana Yudhistira dan menyaksikan dengan mata sendiri segal perlengkapan istana yang indah-indah. Hatinya semakin dengki. Sekembali dari istana Yudhistira, ia mencari jalan untuk membinasakan para Pandawa. Duryodhana tahu bahwa Yudhistira jujur. Kuat memegang janjinya, tetapi mempunyai kelemahan, yaitu suka berjudi.
Dalam rentan tahun yang agak
lama banyak kejadian yang terjadi dalam dalam hutan, salah satu yang terjadi
adalah peperangan Pandawa. Pandawapun menang perang. Yudhistira
ditabalkan menjadi raja memerintah hastinapura.